Penyerang itu bertubuh tinggi, memiliki telinga dan hidung yang ujungnya lancip dengan mata yang terlihat menyala-nyala. Ia mengenakan sebuah tudung di kepalanya.
Ketika ia menyerang korban perempuannya, ia mengoyak pakaian dan tubuh mereka dengan cakarnya yang tajam seperti besi.
Apabila ia melarikan diri, ia tidak berlari seperti manusia pada umumnya, ia melompat dengan tinggi. Para saksi mata yang melihat figur itu berani bersumpah kalau ia memiliki pegas di kedua tumitnya.
Hampir 200 tahun berlalu sejak makhluk yang dijuluki Spring Heeled Jack (Jack si tumit pegas) terlihat penampakkannya.
Sepertinya
akan sangat sukar untuk menganggap keberadaannya sebagai kebohongan
karena penampakan Jack tercatat di seluruh Inggris mulai dari London hingga Liverpool.
Beberapa
peneliti menganggap makhluk ini sesungguhnya hanyalah seorang peneror
sakit jiwa seperti Jack the Ripper. Namun, sebagian lagi percaya kalau
Jack adalah makhluk yang bersifat supranatural, bahkan mungkin ia
adalah sang iblis sendiri.
Dalam
dunia Cryptozoology, Jack digolongkan ke dalam "Penyerang siluman",
sejajar dengan Penyebar gas gila dari Matton dan Badut Siluman.
Penyerang
siluman sendiri adalah kategori makhluk penyebar teror dengan
penampilan seperti manusia namun memiliki kemampuan melebihi manusia
pada umumnya.
Hingga
kini, setiap peneliti yang melihat kembali kepada kisah luar biasa ini
hanya bisa berspekulasi mengenai identitasnya yang misterius.
Tetapi, siapa Jack si tumit pegas sebenarnya?
Laporan penampakan pertama Jack si tumit pegas pertama kali muncul dari kegelapan pada tahun 1837 di London.
Di
tahun itu, pada suatu malam, seorang pria sedang berjalan pulang dari
kantornya ketika ia menyaksikan satu makhluk melompati sebuah pagar
tinggi di pekuburan dengan mudahnya dan mendarat tepat di jalan di
depannya. Makhluk itu kemudian segera menghilang di kegelapan malam.
Perjumpaan selama beberapa detik itu sudah cukup untuk membuatnya bergidik ketakutan.
Apa
yang membuat pria itu kaget setengah mati adalah figurnya yang tidak
biasa. Tubuhnya terlihat seperti seorang pria berotot dengan mata merah
menyala serta telinga dan hidung yang ujungnya lancip.
Peristiwa
perjumpaan itu mulai menyebar di kota London. Awalnya hanya terdengar
seperti sebuah rumor, namun para penduduk London segera menyadari kalau
mungkin mereka memang sedang berhadapan dengan sesuatu yang nyata.
Pada tahun-tahun berikutnya, Jack mulai terkenal karena penyerangan-penyerangan yang dilakukannya terhadap para wanita.
Mary Stevens
Pada bulan Oktober tahun yang sama, seorang perempuan bernama Mary Stevens sedang berjalan menuju lavender Hill.
Ketika
ia berjalan melewati Clapham Common, satu makhluk misterius melompat
keluar dari gang yang gelap. Makhluk itu segera memegang Mary di kedua
lengannya dan menciumi wajahnya. Mary bisa merasakan cakarnya yang
dingin merobek kulitnya.
Dalam ketakutan yang luar biasa, Mary berteriak dengan sekuat tenaga sehingga makhluk itu segera melarikan diri.
Hari
berikutnya, makhluk itu muncul di dekat rumah Mary. Ia melompat di
dekat sebuah kereta yang menyebabkan sang kusir panik dan kehilangan
kendali sehingga keretanya terbalik.
Menurut mereka, makhluk itu melompat hingga ketinggian sekitar 2,7 meter sambil mengeluarkan suara tertawa yang aneh.
Intensitas
laporan yang meningkat membuat media-media di London mulai
memberitakannya. Segera, makhluk misterius itu mendapatkan sebuah nama:
Spring heeled Jack atau Jack si tumit pegas.
Beberapa bulan kemudian, Jack kembali beraksi!
Pada
suatu malam pada tanggal 19 Februari 1838, Jane Alsop mendengar suara
ketukan di pintunya. Suara yang menyertai ketukan itu menyebutkan kalau
dirinya adalah petugas polisi.
"Saya
adalah seorang petugas polisi. Demi Tuhan, cepat bawakan sebuah lampu,
kami telah berhasil menangkap Jack si tumit pegas di jalan desa."
Mendengar
itu, Jane bergegas mengambil sebatang lilin untuk pria tersebut dan
kemudian menyadari kalau pria itu mengenakan sebuah tudung di
kepalanya. Ketika ia menyodorkan lilin itu, pria itu membuka tudungnya
dan memperlihatkan wajahnya yang mengerikan.
Jane
melihat pria yang berdiri di hadapannya memiliki mata yang merah
menyala. Ia bahkan berani bersumpah kalau ia melihat pria itu
mengeluarkan lidah api berwarna biru dan putih dari mulutnya. Selain
itu, ia juga terlihat mengenakan sesuatu seperti helm dan pakaian yang
ketat.
Tanpa mengucapkan sepatah kata,
pria itu segera mencengkeram wanita malang itu dan merobek pakaiannya.
Jane berteriak sekuat tenaga dan akhirnya berhasil melepaskan diri dan
berlari ke depan rumah.
Makhluk itu berhasil menangkapnya kembali dan merobek leher dan lengannya dengan cakarnya yang sepertinya terbuat dari besi.
Setelah
itu, makhluk itu menghilang begitu saja. Akhirnya Jane ditemukan dan
ditolong oleh kakak perempuannya. Nyawanya berhasil diselamatkan.
Namun, Jack belum selesai. Delapan hari kemudian, ia kembali menyerang.
Pada
malam tanggal 28 Februari 1838, Lucy Scales yang berusia 18 tahun
sedang berjalan melewati distrik Limehouse bersama kakak perempuannya.
Ketika
mereka melewati jalan Green Dragon, satu figur tinggi dengan jubah
terlihat berdiri di hadapan mereka. Tiba-tiba makhluk itu meludah, namun
yang keluar dari mulutnya adalah lidah api berwarna biru.
Lidah
api itu mengenai wajah Lucy dan membuatnya buta sesaat. Sementara Lucy
terkapar di tanah dan mengeluh kesakitan, makhluk itu dengan tenang
membalikkan badannya dan menghilang dalam kegelapan malam.
Berita penyerangan itu menyebar dengan cepat dan sekarang rasa panik menyerang kota London!
Jack meneror Inggris
Tidak
berapa lama setelah media-media London memberitakan kisah penyerangan
Jane Alsop, seorang pria bernama Thomas Millibank muncul ke publik dan
mengaku sebagai Jack si tumit pegas.
Tanpa
buang waktu, polisi segera menangkapnya. Namun ia segera dilepaskan
karena Jane bersikeras kalau makhluk yang dilihatnya mengeluarkan nafas
yang terlihat seperti lidah api. Thomas mengaku kalau ia tidak bisa
melakukan hal itu.
Setelah pengakuan Thomas Millibank, Jack menghilang selama beberapa tahun.
Pada
tahun 1840, gelombang penampakan kembali menyapu Inggris. Para saksi
mengaku melihat Jack, mulai dari Northamptonshire hingga East Anglia.
Pada
tahun 1855, Jack muncul di Black Country. Ia terlihat di Old Hill
sedang melompat dari atap sebuah penginapan menuju atap sebuah toko
daging di seberang jalan.
Pada
tahun itu juga, jejak-jejak kaki misterius, yang sering disebut jejak
kaki setan, muncul di Devon. Jack disebut-sebut sebagai makhluk yang
meninggalkan jejak tersebut.
Lalu, Jack kembali menghilang selama hampir 20 tahun.
Pada
November 1872, harian News of the World melaporkan adanya makhluk
misterius yang disebut "Peckham Ghost" yang telah muncul dan menyebar
teror di kota Peckham. Banyak yang percaya kalau makhluk itu
sesungguhnya adalah Jack si tumit pegas yang kembali beraksi.
Pada April dan Mei 1873, para penduduk Sheffield melaporkan adanya makhluk yang deskripsinya mirip dengan Jack si tumit pegas.
Pada
Agustus 1877, Jack muncul di barak perajurit Aldershot. Kemunculannya
di tempat ini tercatat sebagai salah satu kisah penampakan Jack yang
paling terkenal.

Saat
itu seorang prajurit jaga melihat sebuah figur besar sedang berdiri
dan membuat suara-suara berisik dengan logam. Prajurit itu menegurnya,
namun tidak terdengar adanya jawaban. Lalu, figur itu menghilang selama
beberapa saat.
Prajurit
itu membalikkan badannya karena ingin kembali ke pos jaga. Tak
disangka, figur itu muncul di sebelahnya dan memukul wajahnya.
Beberapa
prajurit lain yang mendengar keributan itu segera berdatangan ke
lokasi. Ketika sampai di tempat kejadian, mereka melihat teman mereka
sedang terkapar di tanah dengan satu figur aneh berdiri di dekatnya.
Figur
itu lalu melompat tinggi melewati kepala dan mendarat di belakang
mereka. Salah seorang prajurit segera menembaknya. Namun ia segera
menghilang di semak-semak, terlihat tidak terpengaruh oleh tembakan itu.
Pada
musim gugur 1877, Jack terlihat muncul di Newport Arch di
Lincolnshire. Di tempat itu, Jack berhasil dikepung oleh para penduduk
desa. Namun, ia melompat tinggi dan berhasil lolos.
Pada tahun 1886, Birmingham Post melaporkan penampakan Jack di salah satu edisinya:
"Pertama,
seorang perempuan muda, lalu seorang pria, mereka merasakan sebuah
tangan yang dingin menyentuh pundak mereka. Ketika mereka membalikkan
badan, mereka melihat wajah bercahaya yang mengucapkan selamat malam."
Pada
tahun 1888, 51 tahun setelah Jack pertama kali muncul, ia kembali
terlihat di Everton, di atas atap gereja Saint Francis Xavier.
Pada
tahun 1904, beberapa saksi mengaku melihat Jack di William Henry
Street. Ia melompat dari jalan itu menuju atap-atap rumah penduduk.
Penampakan
di William Henry Street adalah penampakan Jack yang terakhir
dilaporkan karena setelah itu Jack seperti menghilang ditelan bumi. Jika
makhluk yang terlihat itu benar-benar Jack si Tumit pegas, itu artinya
ia telah meneror Inggris selama 67 tahun.
Siapakah Jack si Tumit Pegas sesungguhnya?
Tidak
ada yang tahu pasti siapa Jack si tumit pegas sebenarnya. Ini
menyebabkan munculnya berbagai teori mengenai identitas makhluk ini
sebenarnya.
Sebagian
percaya kalau Jack adalah makhluk ekstra terestrial dengan mata merah
retro reflektif dan nafas fosfor. Sebagian lagi percaya kalau Jack
adalah Iblis yang diundang oleh para pelaku okultis.
Namun,
menurut mereka yang skeptis, laporan penampakan Jack hanyalah sebuah
histeria massa yang dipicu oleh kepercayaan adanya bogeyman atau iblis
yang dipercaya banyak orang di abad ke-19.
Tentu saja, ini adalah jawaban yang paling mudah. Namun, bagi peneliti lainnya, ada jawaban yang lebih masuk akal.
Beberapa
penulis percaya kalau Jack sesungguhnya hanyalah seorang manusia
dengan peralatan yang aksinya kemudian ditiru oleh orang lain pada
tahun-tahun berikutnya.
Salah
satu yang percaya dengan teori ini adalah Sir John Cowan, walikota
London pada saat Jack meneror kota itu. Ia percaya kalau sekelompok
anak-anak muda kaya yang iseng mungkin telah bertanggung jawab
menciptakan karakter Jack.
Sebuah
rumor populer yang beredar pada tahun 1840 menyebutkan kalau Jack
sebenarnya adalah seorang bangsawan Irlandia bernama Henry de la Poer
Beresford III, The Marquess of Waterford.
Tuduhan
ini muncul karena bangsawan itu terkenal karena kesukaannya akan humor
kasar, vandalisme dan perilaku buruknya terhadap wanita. Perilaku
buruk Ini membuatnya dijuluki "Mad Marquess".
Pada tahun 1880, penulis E. Cobham Brewer juga menuduh Marquess Waterford sebagai Jack Spring Heeled.
Menurutnya,
Marquess biasa menghibur dirinya dengan mengejutkan para pejalan kaki,
ia biasa menakut-nakuti mereka, dan dari waktu ke waktu orang-orang
selalu mengikuti perilakunya.

Henry de la poer Beresford III
Marquess
of Waterford meninggal pada tahun 1859. Brewer percaya, kalau
sepeninggalnya, keisengan sang Marquess telah ditiru oleh orang lain.
Penulis buku "The legend and Bizarre Crimes of Spring Heeled Jack" bernama Peter Haining juga percaya dengan teori ini.
Menurut
Haining, Marquess mungkin telah meminta temannya untuk menciptakan
peralatan yang memungkinkannya melompat tinggi dan menyemburkan nafas
api.
Argumen lainnya yang cukup menguatkan teori ini adalah keberadaan Marquess yang sesuai dengan munculnya serangan-serangan Jack.
Sebagai
tambahan bukti, Haining mengatakan kalau seorang bocah yang pernah
melihat Jack mengaku menyaksikan adanya huruf W pada tudung yang
dikenakannya. Ini bisa jadi merupakan inisial dari "Waterford".
Namun menariknya, jika sang bangsawan itu adalah Jack, peralatan macam apa yang digunakannya?
Selama
perang dunia II, para prajurit Jerman dilaporkan pernah menggunakan
pegas pada sepatu mereka. Ketika mereka menggunakannya, yang didapat
adalah kaki dan tumit yang patah.
Jika Marquess of Waterford adalah Jack, maka pastilah ia memiliki peralatan yang sangat menarik.
Walaupun
mungkin kita tidak akan pernah tahu identitas makhluk ini sebenarnya,
namun, mungkin saja suatu hari dari kegelapan malam yang pekat, Jack si
tumit pegas akan muncul dan melompat kembali.
0 komentar:
1. Jangan pernah menuliskan alamat web site anda di komentar.
2. Jangan pernah menuliskan komentar yang sama.
3. Jangan pernah menggunakan kalimat yang tidak sopan.
4. Terima kasih.